Minggu, 30 September 2012

Syukur, Kunci Untuk Bertahan

Syukur, mungkin kita sudah bosan mendengar kata-kata ini. Ya, kita sudah bosan karena kita hanya mendengarnya sepintas lalu saya. Kita tidak pernah meresapi dan melakukan apa yang disebut dengan syukur secara benar-benar.



Bersyukur atau istilah gampangnya adalah berterimakasih atas apa yang diberikan Alloh Swt kepada kita semua. Mulai dari kesehatan, ekonomi, kebahagiaan, ketentraman hati, persahabatan, kekerabatan, prestasi, jabatan dan miliaran kenikmatan lainya.

Sering kali sebagai manusia kita hanya terpatok kepada aspek ekonomi dan jabatan saja yang membuat kita bersyukur. Dan kedua faktor itu juga yang sering membuat kita mengeluh. Misalnya keuangan kita hanya cukup untuk makan sehari-hari saja, biasanya kita akan menggerutu bahkan kadang tak segan-segan untuk protes kepada Alloh SWT. Padahal kita diberikan tubuh yang sempurna, diberikan kenikmatan keluarga yang ayem tentrem.

Syukur, merupakan kunci untuk bertahan dan memperoleh kebahagiaan. Resapi segala kenikmatan yang diberikan Alloh SWT kepada kita.

Bayangkan saja kalo hidung kita sudah mati rasa, tak bisa mencium bau harum, busuk serta aroma-aroma lainya. Betapa menderitanya kita jika hal itu terjadi kepada kita. Tapi Alhamdulillah selama ini hidung kita normal, tapi pernahkah Anda mensyukurinya?

Kentut mungkin seperti hal yang sepele, tapi bagaimana rasanya jika Anda tidak bisa kentut. Mungkin Anda harus mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk mengobati agar Anda bisa kentut. Sekarang milih mana punya uang 5 juta tapi ndak bisa kentut atau punya uang 100rb tapi kentutnya lancar?hehe.. Sudahkan Anda mensyukurinya.

Bayangkan jika kita disuruh membayar untuk setiap oksigen yang kita hirup, kita disuruh membayar untuk melihat pemandangan yang indah. Apalagi katanya kebahagiaan mahal harganya, kalo kita disuruh membayar 1jt untuk setiap kebahagiaan yang kita rasakan, apakah Anda mau?


Alloh maha pemurah, pengasih dan penyayang. Kita tidak disuruh membayar untuk menikmati semua fasilitas itu. Kita hanya disuruh bersyukur. Tetapi kadang hal itupun susah kita penuhi. Kita lebih banyak menggerutu, protes, kecewa dan sedih. Sudahkah kita bersyukur hari ini? karena masih diberi kesempatan untuk menghirup udara pagi yang segar serta menatap indahnya mentari ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar